Allahu Akbar! Alhamdulillah seneng banget, amanah cinta dari rakyat Indonesia kembali menembus blokade Gaza 🥹💚. Sebanyak 526 kaleng susu formula telah disalurkan untuk balita-balita di Deyrulbalah, Gaza Selatan.



Di tengah reruntuhan rumah dan hilangnya klinik pribadinya akibat serangan Israel, dr. Lubna al-Azaiza, dokter anak dan spesialis gizi, membuka satu-satunya klinik darurat gratis di tenda di atas puing rumahnya di Deir al-Balah.

Setiap hari, ia menangani puluhan pasien bayi, ibu menyusui, dan ibu hamil yang terancam kelaparan akut. Persediaan tepung dan roti habis, susu formula langka dan mahal, memaksa banyak ibu memberi bayi mereka campuran air dan lentil yang berujung infeksi, diare, bahkan kematian.
Lubna mencatat lonjakan keguguran, kelahiran prematur, dan bayi lahir dengan berat rendah. Banyak pasiennya menangis bukan karena sakit, tetapi karena tak ada makanan untuk mendukung pengobatan.
“Kelaparan lebih menyakitkan daripada bom,” ujar Lubna. “Ia membunuhmu perlahan, setiap hari.”

Malnutrisi akut kini menjadi pembunuh senyap di Gaza. Sedikitnya 80 anak dari 101 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia akibat kekurangan gizi.
Blokade ketat Israel telah memutus pasokan makanan dan kebutuhan pokok, membuat 2 juta penduduk Gaza berhari-hari hidup dalam kelaparan. Bayi, anak-anak, ibu hamil, dan lansia menjadi kelompok paling rentan menghadapi musim dingin dan krisis pangan ini.
Jangan biarkan Gaza terus dilaparkan.
Uluran tangan kita dapat menjadi penyelamat hidup mereka hari ini.
